Rabu, 17 Desember 2008

Spontaneous Human Combustion

Hari Selasa kemaren, gue kan chat ama Arin alumni SD Air. Dia ada ngomong tentang Spontaneous Human Combustion di TV. Karena penasaran gue cari di internet dan ini hasilnya:
___________________________________________________________________________________
SHC



Pembakaran tubuh manusia secara spontan (bahasa Inggris: Spontaneous Human Combustion, disingkat SHC) merupakan peristiwa terbakarnya tubuh manusia secara spontan yang dihasilkan dari energi dalam diri manusia tersebut. Dalam hal ini manusia yang mengalami SHC dapat berakibat fatal dan membahayakan nyawa manusia tersebut. Dalam beberapa kasus misteri SHC ini terjadi begitu cepat, hingga dalam beberapa kejadian tidak ada saksi yang menyaksikan proses dari SHC ini. Dan setelah diselidiki, pada tubuh korban tidak terdapat bahan ataupun alat pemicu terbakarnya tubuh secara manual, hingga berujuk kepada kasus SHC. Hingga saat ini SHC merupakan misteri yang sukar diterima oleh akal, namun secara fisika dan biologi tubuh manusia memang manghasilkan zat-zat yang dapat terbakar. Pertanyaan tentang ini sedang dicari oleh para ilmuwan kini.



pyrokinetic
Fenomena yang dialami para penderita pyrokinetics, berbeda dengan yang disebut penghangusan tubuh secara spontan (SHC). SHC sering berakibat fatal, karena panas yang terjadi mampu mengubah tubuh menjadi setumpuk abu hanya dalam beberapa menit. Bisa dibayangkan seberapa kuat panasnya, bila dibandingkan dengan pembakaran jenazah di krematorium yang menggunakan panas pada suhu 1.110oC. Perlu waktu 8 jam untuk membakar jenazah di situ. Itupun, bekas yang ditinggalkan tidak seperti pada peristiwa SHC.


Willy Brough (12) dari Turlock, Kalifornia, misalnya, diduga mampu menyalakan api hanya dengan memandangnya. Akibatnya, ia harus menerima saja ketika diusir keluarganya karena dianggap kerasukan roh jahat.

Untunglah, seorang petani yang tinggal dekat rumahnya mau memungut bocah itu dan kembali menyekolahkannya. Namun sayang, di sekolah baru ini ia hanya bertahan 1 hari. Karena hanya dalam sehari itu, lima ruang kelas dilalap api yang bersumber dari sorot matanya.

===============

Demikian juga dengan Benedetto Supino dari Formia, dekat Roma, yang selanjutnya mejadi perhatian masyarakatnya. Bermula pada tahun 1982, ketika buku komik yang dibacanya di ruang tunggu dokter gigi tiba-tiba menyala. Sejak itu, ia dan keluarganya dikejutkan oleh beberapa kebakaran. Meja-kursi dan bermacam-macam barang lainnya terbakar setiap kali Benedetto melewatinya, termasuk juga seprai tempat tidurnya, atau barang-barang yang dipegangnya, terutama buku. Demikian pula dengan barang yang dipandangnya dengan serius, seperti yang pernah terjadi pada benda plastik yang dipegang pamannya.

Kemampuan itu membuat Benedetto merasa sangat malu, bahkan tertekan. Sementara para ilmuwan tidak mampu banyak membantunya. Profesor Mario Scuncio dari Pusat Kesehatan Sosial Tivoli misalnya, justruu memberikan diagnosis yang agak janggal dengan menilai kondisi kejiwaan anak laki-laki yang pendiam dan kutu buku itu sangat normal.

==============

Dr. Giovanni Ballesio, dekan jurusan pengobatan kesehatan dari Rome University, yang pernah menyelidiki kemungkinan ketidaknormalan pada orang yang memiliki kemampuan membangkitkan listrik tinggi pun tidak mampu menemukan penjelasan apa-apa di balik semua kebakaran itu.
Benedetto hanya menyandarkan harapannya pada parapsikolog Demetrio Croce yang mencoba mengajarkan bagaimana mengontrol kemampuannya itu.

===============

Nasib mengenaskan lain dialami Jennie Bramwell yang yatim piatu. Hanya dalam beberapa minggu setelah diadopsi, di rumah Dawson, di Thorah Island, Ontario - keluarga angkatnya - terjadi berpuluh kali kebakaran kecil. Api yang menjilat langit-langit, dinding, perabotan, handuk, bahkan kucing kesayangan keluarga terjadi spontan saat Jennie ada di dekatnya. Jennie pun dikembalikan ke rumah yatim piatu.
__________________________________________________________________________________
Serem ya? Hiiiiiiiiiiiiiiii jadi takut gue haha.

Tidak ada komentar: